Model Pembelajaran Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Matematika memiliki berbagai macam manfaat yang tergolong ke dalam berbagai
kategori baik pada anak-anak, bidang tertentu maupun kehidupan sehari-hari.
Memperkenalkan matematika kepada anak sejak dini bertujuan agar anak mengetahui
dasar-dasar pembelajaran berhitung, sehingga pada saat usia anak sudah cukup
memasuki dunia pendidikan yang lebih komplek anak sudah siap secara mental
maupun psikis. Siap secara mental yakni muncul sedikit demi sedikit keberanian
dalam menghadapi suatu pembelajaran matematika yg berdasar pada konsep
berhitung dan siap secara psikis adalah muncul keberanian untuk menujukan
sejauh mana ia tahu tentang dasar matematika yang telah ia ketahui.
Memperkenalkan matematika kepada anak sejak dini memiliki beragam manfaat
yang berguna untuk kehidupan anak di masa itu maupun pada masa depan anak,
manfaat tersebut salah satu nya adalah
anak mampu berpikir secara logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan
terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angka yang terdapat di
sekitar anak serta anak memiliki ketelitian dan konsentrasi yang tinggi.
Memperkenalkan matematika kepada anak usia dini diberikan secara bertahap
menurut tingkat kesukaran yakni dari mudah ke susah dan dari yang sederhana ke
yang lebih komplek dan diawali dengan menghitung benda-benda melalui pengamatan
terhadap alam sekitar, serta bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep
berhitung adalah bahasa yang sederhana, jelas dan mudah di pahami anak dan jika
memungkinkan ambilah contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak.
Cara yang dilakukan untuk memperkenalkan matematika kepada anak usia dini
tidak melulu melalui proses pembelajaran yang monoton, dimana pembelajaran
monoton tersebut dapat menciptakan kejenuhan dan menimbulkan rasa malas dalam
diri anak untuk mengenal dan memahami matematika. Salah satu cara untuk
memperkenalkan matematika kepada anak usia dini yakni melalui sebuah permainan
yang memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak dengan menggunakan alat
peraga/media yang menarik, bervariasi mudah digunakan dan tentu tidak
membahayakan.
Cara-cara yang dilakukan untuk memperkenalkan matematika kepada anak usia
dini dalam konsep bermain sambil belajar yang berbasis pada permainan berhitung
di jalur matematika dapat dilaksanakan melalui penguasaan konsep, transisi dan
lambang yang terdapat di semua jalur matematika yang meliputi pola, klasifikasi
bilangan, ukuran, geometri, estimasi dan statistika.
1.
Bermain pola
Anak dapat diharapkan dapat
mengenal dan menyusun pola-pola yang terdapat disekitarnya secara berurutan,
setelah melihat dua sampai tiga pola yang ditujukan kepadanya dan anak mampu
membuat urutan pola itu sendiri sesuai dengan kreativitasnya.
2.
Bermain klasifikasi
Anak diharapkan dapat
mengelompokkan atau memilih benda berdasarkan jenis, fungsi, warna, bentuk
pasangannya sesuai dengan yang dicontohkan.
3.
Bermain bilangan
Anak diharapkan mampu mengenal
dan memahami konsep bilangan, transisi dan lambang sesuai dengan jumlah
benda-benda pengenalan bentuk lambang dan dapat mencocokan sesuai dengan
lambang bilangan.
4.
Bermain ukuran
Anak diharapkan dapat mengenal
konsep ukuran standar yang bersifat informal atau alamiah seperti panjang,
besar, tinggi dan isi melalui alat ukur alamiah yakni tonkat, lidi, tali,
langkah, jari dll
5.
Bermain geometri
Anak diharapkan dapat mengenal
dan menyebutkan berbagai macam benda, berdasarkan bentuk geometri dengan cara
mengamati benda-benda yang ada disekitar anak misalnya lingkaran, segitiga,
busur sangkar, segi empat, segi lima, dll.
6.
Bermain
estimasi(memperkirakan)
Anak dapat diharapkan memiliki
kemampuan memperkirakan(estimasi) sesuatu misalnya perkiraan terhadap waktu,
luas jumlah ataupun ruang. Perkiraan waktu misalnya berapa hari biji tumbuh ? .
perkiraan luas misalnya berapa keping untuk menutupi meja ?. perkiraan jumlah
misalnya berapa jumlah ikan yang ada di dalam akuarium ?. dan perkiraan ruang
misalnya berapa anak bergandengan untuk dapat mengelilingi kelas ini ?
7.
Bermain statistika
Anak diharapkan dapat memikiki kemampuan untuk memahami
perbedaan-perbedaan dalam jumlah dan perbandingan dari hasil pengamatan
terhadap suatu objek(dalam bentuk visual)
Komentar
Posting Komentar